Rame-rame mencalonkan diri sebagai presiden terutama lewat jalur indepence sekarang bertambah lagi, setelah mantan KSAL Slamet Subijanto, akan mendeklarasikan dirinya untuk mencalonkan sebagai presiden, setelah sebelumnya ada Sutiyoso, Rizal Malarangeng, Rizal Ramli, Fajroel Rahman dan mungkin aku sendiri kaleee ya.... Tapi yang namanya demokrasi tentunya hal tersebut tidak masalah, ada yang berani langsung terbuka mencalokan diri sendiri, ada yang masih malu-malu, atau ada yang tidak mau menjadi Capres melainkan Cawapres. Bukan hal yang mudah apabila seseorang memberanikan diri untuk mencalonkan sebagai presiden secara independen, saya sendiri juga belum tahu apakah sudah ada amandemen terhadap undang-undang, bahkan yang saya tahu undang-undang pilpres saja belum selesai dibuat. Selain masalah perangkat perundang-undangan , juga masalah dukungan yang nyata terhadapa calon indenpenden tersebut, selain itu juga adalah masalah pendanaan yang tentunya tidak sedikit yang dibutuhkan untuk melicinkan pada bakal capres tersebut.
Secara umum gambaran visi dan misi yang diusung oleh para calon independen tidak berbeda satu sama lain nya, yang membedakan pastilah cara pandang dalam melihat permasalahan bangsa ini, yang jelas para capres independen menginginkan kesejahteraan rakyat, keadilan, kepastian hukum, pendidikan, pemerataan pembangunan. Itulah kebanyakan jargon dari capres independen untuk menjual dirinya ke konstituen, karena hal-hal tersebutlah yang laku sebagai komoditi politik, terutama dalam masa pemilu yang akan datang.
Persaingan dengan capres yang diusung oleh parpol pun tidak kalah sengitnya, parpol-parpon yang merasa sudah mapan, yang nantinya dapat % suara yang significat sudah berancang-ancang untuk mencalonkan ketua umumnya, seperti Megawati, dan sejauh ini baru mbak Mega saja yang kedengaran dari partai besar yang mencalonkan dirinya, bahkan Golkar saja "takut" atau malu-malu mencalonkan ketua umumnya untuk menjadi calon presiden, konon partai golkar tetap membidik cawapres saja, tanya kenapa ? padahal partai pohon beringin tersebut merupakan partai besar loh, bahkan pada pemilu sebelum nya , partai ini termasuk top 3, partai yang mendapatkan suara yang significant. Tak kalah dengan partai-partai yang sudah mapan, Gerindra salah satu partai baru yang akan ikut perdana dalam pemilu 2009, sudah mengikrarkan mantan Danjen Kopasus Prabowo Subijanto untuk menjadi capres tahun 2009, bahkan Rizal Ramli yang maju secara independen dan mengikuti konvensi capres dari PBR pun optimis mampu bersaing dengan rival-rival yang berat, tentunya dengan incumbent yaitu SBY.
Kita sebagai orang awam, tentunya senang-senang saja dengan fenomena demokrasi yang tumbuh dan berkembang di negara ini, tidak ada lagi satu tokoh yang mendominasi dan berpengaruh, tidak ada single majority, ataupun penguasa tunggal yang begitu hegemoninya bisa pongah dan bisa membuat bangsa ini seperti mainan buatnya. Sekarang bangsa ini sedang mekar-mekar nya iklim demokrasi. Tokoh yang sebelumnya bukan tokok politik bisa dengan mudah dan cepat berganti baju untuk masuk ke area dan partai politik tertentu. Muncul nya calon presiden yang lebih dari satu calon ini, juga menumbuhkan bahwa bangsa ini tidak kekurangan pemimpin, bahwa pemimpin itu tidak diciptakan tapi di lahirkan, maka kesempatan yang saat ini ada, kita harus pergunakan sebaik-baiknya.
Tidak ada bedanya antara capres independen dan dari parpol, yang membedakan adalah dari mana dia berada, siapa basis konstituen nya dan tentunya ada perundang-undangan yang mengatur tentang itu. Perlu dibuat peraturan dan perundangan yang jelas, transaparan dan adil, serta dapat mengakomodir anak bangsa ini untuk maju. Memang negara kita adalah negara dengan sistem Presidensil, dan pilar-pilar demokrasi negara ditegakkan oleh partai-partai politik, tetapi jangan sampai partai politik tersebut mengebiri potensi, hak dari warga negara untuk maju dan menjadi pemimpin bangsa ini kedepan, jangan sampai partai politik hanya dijadikan broker dan makelar politik belaka, yang isinya adalah tawar-menawar yang diharapkan nantinya tidak jauh dari kesejahteraan masyarakat. Karena kita semua setuju siapapun presidennya yang penting Jujur, Bertanggung Jawab, Punya Komitmen terhadap kesejahteraan, Bersih diri dan lingkungan, apa yang diomongkan sesuai dengan apa yang dikerjakan, niscaya, pemimpin atau presiden seperti itulah yang selalu akan dicintai oleh rakyatnya, bukan dia presiden independent atau presiden parpol, karena yang kita butuhkan adalah presiden untuk Bangsa Indonesia ini, presiden yang bisa membawa kemakmuran buat bangsa kini dan sepanjang masa.....
Friday, October 17, 2008
Presiden : Antara Independen dan Lewat Parpol
11:49 AM
frans.yunet