Dulu Pemuda-pemuda Indonesia bersumpah kepada Bangsa dan Negara Indonesia karena pada saat itu Indonesia belum bersatu dan belum merdeka
untuk itu tekad untuk merdeka perlu disatukan, dan penyatuan itulah langkah awal untuk mencapai kemerdekaan.
Tulisan ini tidak menyorot sejarah kelahiran Sumpah Pemuda, karena saya yakin semua sudah tahu Sejarahnya, ya kalo tidak tahu sejarahnya
bisa dibuka di http://wapedia.mobi/id/Sumpah_Pemuda atau di mana saja site yang menjelaskan sejarah kelahiran Sumpah Pemuda. Disini lebih menekankan
pada permenungan, Relevankah Sumpah Pemuda untuk saat ini ? disaat bangsa dihantam badai ? kemerosotan ataupun namanya. Lantas posisi kita sebagai pemuda
ada dimana ? dan apa yang akan dilakukan untuk itu ? . Ada ungkapan bijak mengatakan "Jangan tanyakan pada negara apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakanlah
kepadamu apa yang sudah kau berikan kepada Negara", sebuah ungkapan yang begitu sederhana tapi mengena serta tidak mudah untuk dijalankan.
Kita sebagai pemuda, yang menjadi tulang punggung bangsa ini, sudah terbukti kontribusinya dalam perjalanan sejarah bangsa, bahkan mungkin sejak Republik ini terpisah-pisah, tidak tahu mana sabang dan mana mereuke
sejak perjuangan Cut Nya Dien, Pangeran Diponegoro hingga Trunojoyo, atau siapapun dia yang berjuang ingin merdeka, jauh dari penjajahan bangsa lain.
Tidak hanya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, sebelum itu juga ada yang namanya pergerakan Budi Oetomo 1908, yang dikenal dengan Kebangkitan Nasional, kemudian revolusi fisik 1945, Revolusi Orde Lama - Order Baru 1966, Order Reformasi 1998,
semua melibatkan Pemuda/mahasiswa. Tapi setelah itu ?? apakah pemuda mendapat tempat ? apakah pemuda mendapat kepercayaan dari rakyat ? apakah pemuda mendapat tempat di Parpol ? Semua bisa kita lihat pada saat ini, pemuda-pemuda kita sudah berada di tempat yang mungkin diinginkan nya, walaupun belum pada posisi strategis dan posisi yang menguntungkan secara politis.
Perbedaan suku, bahasa, agama, ras , terpisah-pisah kan nya daerah oleh laut, tentunya tidak menghalang-halangi niat pemuda untuk bersatu, beda suku, beda agama , beda bahasa serta perbedaan yang lain itu adalah Rahmat dari Illahi yang perlu disyukuri,
karena dengan perbedaan itu kita bersatu, dan tentunya perbedaan itu seyogya nya tidak perlu diperdebatkan, yang perlud dipertanyakan adalah apakah kita punya niat untuk maju dalam perbedaan itu ?
Sekarang sudah bukan lagi saat nya untuk berwacana tentang Pemuda harapan bangsa, pemuda tulang punggung bangsa, tapi sebagai pemuda kita harus tunjukkan kepada bangsa ini, bahwa pemuda dari dulu, kini dan yang akan datang
tetap setia kepada NKRI, setia kepada bangsa dan rakyat indonesia, mempunyai integritas, kapabilitas sehingga pemuda tidak hanya dipandang dengan sebelah mata saja, melainkan akan benar-benar diperhitungkan dan tentunya dapat
mendapatkan tempat sebagai pemimpin masa depan yang dapat dihandalkan dan bisa membawa bangsa ini dalam suasana "Gemah Ripah Loh Jinawi...", Negara adil, makmur dan bersatu tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras manapun, karena bangsa Indonesia
adalah satu.
Jaya terus Pemuda INdonesia......