This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, October 29, 2008

Memaknai kembali Sumpah Pemuda.....

Tidak terasa 80 tahun sudah Sumpah Pemuda dikumandangkan yaitu 28 Oktober 1928, sebuah tekat untuk menyatukan Tumpah darah, Bangsa dan Bahasa yaitu Indonesia. Semangat dan Jiwa yang selalu kita pertanyakan buat diri kita, hingga saat ini, apakah kita masih cinta dan mengakui Bahwa Tumpah Darah, Bangsa dan Bahaa adalah Indonesia ?? Saya yakin, pasti "Ya", karena apa saat ini kita mungkin masih ada di Indonesia, cari makan di Indonesia, dan berkomunikasi dengan yang lainnya menggunakan Bahasa Indonesia , tapi apakah kita konsisten untuk itu, mungkin tidak atau mungkin ya ??? Itulah dinamika, itulah perubahan dan itulah sejarah. Karena konteks dulu dan konteks sekarang dinamikanya adalah berbeda.
Dulu Pemuda-pemuda Indonesia bersumpah kepada Bangsa dan Negara Indonesia karena pada saat itu Indonesia belum bersatu dan belum merdeka
untuk itu tekad untuk merdeka perlu disatukan, dan penyatuan itulah langkah awal untuk mencapai kemerdekaan.

Tulisan ini tidak menyorot sejarah kelahiran Sumpah Pemuda, karena saya yakin semua sudah tahu Sejarahnya, ya kalo tidak tahu sejarahnya
bisa dibuka di http://wapedia.mobi/id/Sumpah_Pemuda atau di mana saja site yang menjelaskan sejarah kelahiran Sumpah Pemuda. Disini lebih menekankan
pada permenungan, Relevankah Sumpah Pemuda untuk saat ini ? disaat bangsa dihantam badai ? kemerosotan ataupun namanya. Lantas posisi kita sebagai pemuda
ada dimana ? dan apa yang akan dilakukan untuk itu ? . Ada ungkapan bijak mengatakan "Jangan tanyakan pada negara apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakanlah
kepadamu apa yang sudah kau berikan kepada Negara", sebuah ungkapan yang begitu sederhana tapi mengena serta tidak mudah untuk dijalankan.

Kita sebagai pemuda, yang menjadi tulang punggung bangsa ini, sudah terbukti kontribusinya dalam perjalanan sejarah bangsa, bahkan mungkin sejak Republik ini terpisah-pisah, tidak tahu mana sabang dan mana mereuke
sejak perjuangan Cut Nya Dien, Pangeran Diponegoro hingga Trunojoyo, atau siapapun dia yang berjuang ingin merdeka, jauh dari penjajahan bangsa lain.
Tidak hanya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, sebelum itu juga ada yang namanya pergerakan Budi Oetomo 1908, yang dikenal dengan Kebangkitan Nasional, kemudian revolusi fisik 1945, Revolusi Orde Lama - Order Baru 1966, Order Reformasi 1998,
semua melibatkan Pemuda/mahasiswa. Tapi setelah itu ?? apakah pemuda mendapat tempat ? apakah pemuda mendapat kepercayaan dari rakyat ? apakah pemuda mendapat tempat di Parpol ? Semua bisa kita lihat pada saat ini, pemuda-pemuda kita sudah berada di tempat yang mungkin diinginkan nya, walaupun belum pada posisi strategis dan posisi yang menguntungkan secara politis.


Perbedaan suku, bahasa, agama, ras , terpisah-pisah kan nya daerah oleh laut, tentunya tidak menghalang-halangi niat pemuda untuk bersatu, beda suku, beda agama , beda bahasa serta perbedaan yang lain itu adalah Rahmat dari Illahi yang perlu disyukuri,
karena dengan perbedaan itu kita bersatu, dan tentunya perbedaan itu seyogya nya tidak perlu diperdebatkan, yang perlud dipertanyakan adalah apakah kita punya niat untuk maju dalam perbedaan itu ?


Sekarang sudah bukan lagi saat nya untuk berwacana tentang Pemuda harapan bangsa, pemuda tulang punggung bangsa, tapi sebagai pemuda kita harus tunjukkan kepada bangsa ini, bahwa pemuda dari dulu, kini dan yang akan datang
tetap setia kepada NKRI, setia kepada bangsa dan rakyat indonesia, mempunyai integritas, kapabilitas sehingga pemuda tidak hanya dipandang dengan sebelah mata saja, melainkan akan benar-benar diperhitungkan dan tentunya dapat
mendapatkan tempat sebagai pemimpin masa depan yang dapat dihandalkan dan bisa membawa bangsa ini dalam suasana "Gemah Ripah Loh Jinawi...", Negara adil, makmur dan bersatu tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras manapun, karena bangsa Indonesia
adalah satu.

Jaya terus Pemuda INdonesia......

Friday, October 17, 2008

Presiden : Antara Independen dan Lewat Parpol

Rame-rame mencalonkan diri sebagai presiden terutama lewat jalur indepence sekarang bertambah lagi, setelah mantan KSAL Slamet Subijanto, akan mendeklarasikan dirinya untuk mencalonkan sebagai presiden, setelah sebelumnya ada Sutiyoso, Rizal Malarangeng, Rizal Ramli, Fajroel Rahman dan mungkin aku sendiri kaleee ya.... Tapi yang namanya demokrasi tentunya hal tersebut tidak masalah, ada yang berani langsung terbuka mencalokan diri sendiri, ada yang masih malu-malu, atau ada yang tidak mau menjadi Capres melainkan Cawapres. Bukan hal yang mudah apabila seseorang memberanikan diri untuk mencalonkan sebagai presiden secara independen, saya sendiri juga belum tahu apakah sudah ada amandemen terhadap undang-undang, bahkan yang saya tahu undang-undang pilpres saja belum selesai dibuat. Selain masalah perangkat perundang-undangan , juga masalah dukungan yang nyata terhadapa calon indenpenden tersebut, selain itu juga adalah masalah pendanaan yang tentunya tidak sedikit yang dibutuhkan untuk melicinkan pada bakal capres tersebut.

Secara umum gambaran visi dan misi yang diusung oleh para calon independen tidak berbeda satu sama lain nya, yang membedakan pastilah cara pandang dalam melihat permasalahan bangsa ini, yang jelas para capres independen menginginkan kesejahteraan rakyat, keadilan, kepastian hukum, pendidikan, pemerataan pembangunan. Itulah kebanyakan jargon dari capres independen untuk menjual dirinya ke konstituen, karena hal-hal tersebutlah yang laku sebagai komoditi politik, terutama dalam masa pemilu yang akan datang.

Persaingan dengan capres yang diusung oleh parpol pun tidak kalah sengitnya, parpol-parpon yang merasa sudah mapan, yang nantinya dapat % suara yang significat sudah berancang-ancang untuk mencalonkan ketua umumnya, seperti Megawati, dan sejauh ini baru mbak Mega saja yang kedengaran dari partai besar yang mencalonkan dirinya, bahkan Golkar saja "takut" atau malu-malu mencalonkan ketua umumnya untuk menjadi calon presiden, konon partai golkar tetap membidik cawapres saja, tanya kenapa ? padahal partai pohon beringin tersebut merupakan partai besar loh, bahkan pada pemilu sebelum nya , partai ini termasuk top 3, partai yang mendapatkan suara yang significant. Tak kalah dengan partai-partai yang sudah mapan, Gerindra salah satu partai baru yang akan ikut perdana dalam pemilu 2009, sudah mengikrarkan mantan Danjen Kopasus Prabowo Subijanto untuk menjadi capres tahun 2009, bahkan Rizal Ramli yang maju secara independen dan mengikuti konvensi capres dari PBR pun optimis mampu bersaing dengan rival-rival yang berat, tentunya dengan incumbent yaitu SBY.

Kita sebagai orang awam, tentunya senang-senang saja dengan fenomena demokrasi yang tumbuh dan berkembang di negara ini, tidak ada lagi satu tokoh yang mendominasi dan berpengaruh, tidak ada single majority, ataupun penguasa tunggal yang begitu hegemoninya bisa pongah dan bisa membuat bangsa ini seperti mainan buatnya. Sekarang bangsa ini sedang mekar-mekar nya iklim demokrasi. Tokoh yang sebelumnya bukan tokok politik bisa dengan mudah dan cepat berganti baju untuk masuk ke area dan partai politik tertentu. Muncul nya calon presiden yang lebih dari satu calon ini, juga menumbuhkan bahwa bangsa ini tidak kekurangan pemimpin, bahwa pemimpin itu tidak diciptakan tapi di lahirkan, maka kesempatan yang saat ini ada, kita harus pergunakan sebaik-baiknya.

Tidak ada bedanya antara capres independen dan dari parpol, yang membedakan adalah dari mana dia berada, siapa basis konstituen nya dan tentunya ada perundang-undangan yang mengatur tentang itu. Perlu dibuat peraturan dan perundangan yang jelas, transaparan dan adil, serta dapat mengakomodir anak bangsa ini untuk maju. Memang negara kita adalah negara dengan sistem Presidensil, dan pilar-pilar demokrasi negara ditegakkan oleh partai-partai politik, tetapi jangan sampai partai politik tersebut mengebiri potensi, hak dari warga negara untuk maju dan menjadi pemimpin bangsa ini kedepan, jangan sampai partai politik hanya dijadikan broker dan makelar politik belaka, yang isinya adalah tawar-menawar yang diharapkan nantinya tidak jauh dari kesejahteraan masyarakat. Karena kita semua setuju siapapun presidennya yang penting Jujur, Bertanggung Jawab, Punya Komitmen terhadap kesejahteraan, Bersih diri dan lingkungan, apa yang diomongkan sesuai dengan apa yang dikerjakan, niscaya, pemimpin atau presiden seperti itulah yang selalu akan dicintai oleh rakyatnya, bukan dia presiden independent atau presiden parpol, karena yang kita butuhkan adalah presiden untuk Bangsa Indonesia ini, presiden yang bisa membawa kemakmuran buat bangsa kini dan sepanjang masa.....

Monday, October 13, 2008

Bagiku "Yogyakarta" tetap Istimewa

Kepress mengenai perpanjangan masa jabatan gubernur Ngayogyakarta Hadiningrat sudah ditanda tangani oleh presiden dan sudah berlaku, sehingga Ngarso Dalem X dan Paku Alam IX hingga 3 tahun kedepan adalah gubernur DIY, hal ini diakibatkan belum terselesaikan masalah UU tentang Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan warga yogya sendiri sudah menggelar rapat rakyat yang ingin bahwa yogya tetap di pimpin oleh Sultan, karena diyakin Sultan adalah Raja, mungkin tidak hanya sekedar raja bagi orang yogya, melainkan Raja yang mampu ngayomi dan ngayomi semua komponen yang ada di yogya, selain itu faktor sejarah yang memang menempatkan peran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Sultan HB IX dalam ravolusi perjuangan, sumbang sih dan peran serta Kraton dan Sultan HB IX serta masyarakat ngayogyakarta tidak bisa dipungkiri, telah memberikan banyak kontribusi untuk bangsa ini.
Dan dalam komitmen yang sudah diajukan oleh founding father Propinsi DIY, bahwa Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat adalah bagian dari Republik Indonesia.

Penerus Sultan HB IX yaitu Sultan HB X saat ini pun juga berjuang demi utuhnya bangsa ini, lewat kontribusinya dalam penegakkan reformasi 1998 dan kontribusinya sebagai tokoh nasional yang kredibilitas, dan kapabilitas nya bisa dipercaya oleh wong yogya dan wong indonesia adalah hal yang nyata dan tidak dapat dipungkiri oleh siapa saja.

Yang menjadi persoalan adalah Ngarso Dalem X tidak bersedia lagi untuk dicalonkan menjadi gubernur kembali, padahal masyarakat yogya pada umumnya sangat amat mengiginkan beliau kembali bisa memimpin kawula yogya sebagai gubernur. Masalah pun muncul ketika UU mengenai Keistimewaan Yogyakarta belum dapat diselesaikan oleh DPR di Jakarta, disamping itu masa jabatan Sultan X sudah selesai pada bulan Oktober 2008. Memang dilema, Sultan yang sangat demokratis ingin bahwa Yogyakarta bisa mempunyai pemimpin yang bisa diangkat secara demokratis juga ( diinginkan oleh sebagian besar masyarakat yogya ), karena beliau berpendapat di Yogya tidak ada Monarchi.. sungguh.. hal ini merupakan bentuk dari kebijakan dari beliau, disaat pemimpin daerah lain, berlomba-lomba untuk menjadi Gubernur di daerah nya masing-masing, tapi Sultan malah ingin meletakkan jabatan gubernurnya, apakah hal ini sebuah manuver politik, bahwa Sultan ingin mencalonkan sebagai presiden tahun 2009 ? jawaban nya hanya pada diri Sultan sendiri yang tahu, tapi saya pikir, bahwa Sultan punya hati nurani, punya jiwa besar, dan punya moral yang bisa dipertanggung jawabkan, karena saya yakin Sultan bukan tipe pemimpin yang Rakus atau Ngongso.

Masalah beliau ingin menjagokan dirinya untuk menjadi Presiden tahun 2009, itu merupakan hak politiknya, karena hak politik tiap individu dijamin oleh undang-undang untuk hal ini kita tunggu saja nanti..

Kembali ke masalah Keistimewaan DIY, bagiku DI Yogyakarta adalah ISTIMEWA, tidak hanya sekedar dipimpin oleh Sultan saja dan keberadaan Kraton saja, melainkan adalah aspek sejarah, bahwa sebelum republik ini lahir, Kraton Ngayogyakarta sudah lahir terlebih dahulu, tetapi dengan kearifan para raja di yogya, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari republik ini, malah keberadaan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat turut serta dalam membidani lahirnya republik ini, Kota Yogya selain budaya juga merupakan Indonesia mini, karena banyak saudara-saudara dari daerah lain belajar, di perguruan tinggi ataupun sekolah-sekolah di Yogya, keramah tamahan dan sikap dari warga yang sangat toleran dan menjunjung tingga nilai-nilai budaya jawa yang sudah menjadi tatanan hidup sehari-harinya.

Masyarakat Yogya mampu dan berbesar hati menerima kehadiran rekan-rekan dari daerah lain untuk menuntu ilmu, bekerja dan lain sebagainya , sebagai kontribusi kepada daerah Yogya dan Negara Indonesia. Dan yang jelas tentunya kontribusi Yogyakarta sudah cukup banyak kepada Republik ini, disamping itu loyalitas masyarakatnya, tidak pernah neko-neko , terutama neko-neko untuk memisahkan dari Republik ini.

Yogyakarta merupakan Jantung nya Tanah Jawa...
Yogyakarta merupakan titik keseimbangan ..
Yogyakarta adalah bagian dari Republik ini...
Yogyakarta adalah daerah yang SANGAT ISTIMEWA...

Istimewa buat saya,... buat anda.. dan buat kita semua.....

Transparansi harus Hati-hati

Ngomong-ngomong masalah keterbukaan atau transparansi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sisi pelayanan publik serta akuntabilititasnya, akan tetapi jangan dipandang bahwa semua harus terbuka atau dibuka sertai dipublikasikan. Ada hal-hal tertentu yang sifatnya off the record yang tidak harus dipublikasikan. Hal-hal yang bersifat pribadi atau data-data pribadi tentunya hal yang sangat krusial jika harus dipublish, karena mengingat masalah hak pribadi/privacy.

Kita harus berhati-hati dalam menampilkan atau mempublikasikan data-data yang bersifat pribadi, jangan-jangan nantinya bisa dipergunkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, terus kalo begitu siapa yang rugi ? pasti lah orang yang datanya di publish dan diselewengkan. Tentunya perlu kiat khusus untuk dapat melihat sesuatu informasi yang bersifat pribadi, selain pemilik data yang bersangkutan, juga beberapa pihak yang berkepentingan misalah instansi kependudukan atau instansi keamanan.

Dalam hal ini , saya mensikapi rencana diknas yang dimuat di detik.com pada tanggal 13 oktober 2008, yang akan mempublish data-data siswa : http://www.detikinet.com/read/2008/10/13/123536/1019177/399/diknas-umbar-data-jutaan-siswa-sekolah
dengan jumlah data yang dipublish adalah 36 juta lebih (36.794.918), sungguh data yang tidak terlalu sedikit, KPU saja mempublish DCS tidak sebanyak itu, dan tidak terlalu detail hanya photo, nama dan alamat ( tidak detail ).

Karena sebetulnya tidaklah perlu untuk mempublish data-data siswa yang dikelola oleh diknas, fungsi dan tujuan nya juga belum jelas.. mendingan data-data tersebut disimpan oleh sekolah yang bersangkutan, kemudian di tembuskan juga ke diknas.. jadi suatu saat akan di verifikasi, terutama mengenai asal-asul sekolah, ijasah dan data-data legalitas yang berhubungan dengan data pribadi tentang pendidikan bisa dapat diakses, tentunya dengan pemberian otoritas terbatas pada orang/instansi tertentu, supaya data-data yang tersebut privasi nya dapat dijaga, begitu juga dengan kerahasiaan dan keamanan nya.

Jadi.. tampilkan yang penting-penting.. tapi jangan sembarangan untuk nampilkan....

Thursday, October 09, 2008

Kembali Ke Habitatnya....

Libur telah usai.. mudik.. telah kembali ke balik... dan akhirnya tiba saat nya untuk berjuang kembali... kembali ke habitatnya.. habitat untuk mencari nafkah dan rejeki di jakarta... tempat yang bisa membawa mimpi jadi kenyataan atau malah mengubur mimpi dan tidak bakal jadi kenyataan....

selama 11 bulan lagi untuk berjuang untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan hidup untuk nantinya buat balik kampung lagi di lebaran tahun depan... 11 bulan penuh dengan warna dan romantika, penuh dengan suka dan duka, penuh peluh.. keringat, darah dan air mata... siapkan kawan..untuk menjemput impian.....

selamat bekerja kembali.... gapai mimpi2 indahmu di jakarta...

Ke Jakarta Aku Kan Kembali,., walaupun apa yang kan terjadi,,,,

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More