Monday, March 23, 2009

Demokrasi yang High Cost Low Impact...

:: Pil-Leg ::

Hingar-bingar perhelatan pemilu untuk pemilihan legislatif sudah berjalan lebih dari satu pekan. Tentunya sudah banyak hal yang sudah dilakukan, lebih-lebih banyak biaya yang sudah dikeluarkan, sebelumnya biaya untuk pasang banner, iklan , buat stiker dan lain-lain yang bersifat promosi, baik di media cetak ataupun di media elektronik, dan pada saat kampanye ini tentunya biaya yang dibutuhkan juga tidak kalah banyak, biaya trasportasi untuk ngumpulin massa, biaya bagi-bagi duit atau sembako, biaya sewa artis untuk mengundan massa, pemanis kampanye, biaya kunjungan ke konstituen dan biaya-biaya tar terduga dan tak tertulis lainnya. Biaya-biaya tersebut tentunya dikeluarkan, bukan tanpa harapan, para caleg berharap dengan semakin banyak uang yang mereka keluarkan pasti kemungkinan untuk terpilih menjadi “wakil rakyat” akan terbuka lebar… itu sih katanya, tapi ada yang berpendapat belum tentu juga, walau bibir dah monyong-monyong memberikan iming-iming dan janji, serta banyak nya uang yang sudah dikeluarkan dan dibagikan belum tentu itu sebagai harga mati dan otomatis pasti akan terpilih, bisa-bisa malah bisa masuk rumah sakit jiwa karena tidak terpilih dan stress, tentunya ini juga akan menambah biaya lagi bagi para caleg yang tidak lolos.

:: Pil-Pres ::

Lepas dari biaya yang dikeluarkan oleh caleg-caleg secara individu, nantinya akan ada pilihan pilpres, tentunya para calon presiden juga sudah ancang-ancang untuk mengeluarkan biaya yang dibutuhkan , baik untuk mendekati para pemilihnya, seluruh Indonesia tentunya, dan bisa dihitung dech berapa biaya yang dibutuhkan, biaya untuk iklan, poster dan stiker biaya transportasi, biaya artis dan tetek bengek nya, pokoknya banyak dech.

:: Penyelenggara Pemilu ::

Lain peserta pemilu lain juga panita penyelenggaranya, pasti lebih banyak lagi, karena yang diurus adalah lebih dari 40 partai dan lebih dari 50 juta pemilih seluruh Indonesia, buat cetak surat suara yang pasti ber rim-rim kertas yang dibutuhkan, biaya kirim, biaya pengadaan kotak suara, biaya iklan untuk sosialisasi, biaya infrastruktur IT dan tetek bengeknya, aku sendiri gak tau dech berapa yang dibutuhkan untuk itu, mungkin nanti juga akan diketahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pemilu baik itu pemilu legislatif atau pemilu presiden. Belum lagi biaya-biaya untuk membayar petugas di TPS-TPS seluruh Indonesia, berapa orang petugas yang dibutuhkan dikali ongkos operasional mereka, wuu.hhh.uhhhh… pasti banyak dech… sampai capek ngitungnya, dan lagian gak ada datanya sih…hehehehee…

:: Dampak Pemilu buat kita ? ::

Terus kalo pemilu dah diselenggarakan, tentunya akan menguras energi sebagian orang-orang yang berkepentingan disitu, terus biaya dari APBN/APBD terus biaya-biaya dari kantong-kantong partai, caleg ataupaun capres.. kalo ditotal berapa semua ? wui..iih.. pasti banyak banget, 1 triliunkah or 10 triliunkah ? aku sendiri gak ngerti , gak bisa diitung dan gak keliatan apa-apanya yang diitung. Belum lagi kalo nanti ada kerusuhan, berapa banyak tempat/kantor pemerintah ataupun asset pemerintah/swasta/pribadi yang menjadi korban, serta berapa nyawa yang harus menjadi korban, serta berapa biaya itu semua ya ? wah.. gak ngerti dech… susah… :-/

Apa bener ya, mereka keluar biaya yang banyak, capek dan sebagainya itu untuk rakyat Indonesia, apa kalo ada pemilu dengan partai yang berjibun begini dengan mengatasnamakan demokrasi dan rakyat, terus rakyat akan menikmati, apakah kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan ? apakah keamanan Negara bisa dijamin ? apakah konflik social bisa ditekan ? dan yang lain-lainnya. Sungguh menurutku, pemilu yang ada sekarang ini hanya obral janji belaka, yang ada hanya manuver-manuver politik dan intrik, yang sebetulnya rakyat kecil tidak tau menahu, toh dengan kampanya atau obral janji para politisi, harga-harga kebutuhan pokok tidak turun, nanti ? itu masih lama !, masih banyak cerita yang harus dibuat, masih banyak kebohongan yang harus diselipkan dalam setiap manis kata. Belum lagi muncul kasus DPT fiktif dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para peserta kampanya, capek..pusing…BT dan gak tau harus ngapain !!!

Perjalanan bangsa ini serasa membuat masyarakat capek, dengan melihat ulah para elit yang hanya mementingkan kelompok sendiri, mbok mereka itu bersatu, buat partai jangan banyak-banyak dan tidak membingungkan rakyat, para elit duduk bareng membicarakan masalah bangsa, tanpa harus mencela dan saling sikut, tampil elegan dengan berlandaskan hati yang tulus ikhlas untuk memajukan bangsa, menghantarkan rakyat ke gerbang kemerdekaan yang hakiki, sejahtera yang sejati… sehingga biaya yang dikeluarkan itu tidak menjadi yang mubazir… dan rakyat lah yang rugi, karena harus menanggung derita yang tiada kunjung berakhir..

Semoga saja….biaya yang dikeluarkan bisa mensejahterakan seluruh Rakyat Indonesia, tidak terkecuali….

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More